Tampilkan postingan dengan label perjalanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label perjalanan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 16 Juli 2011

Episode Pulang Kampung

Sudah lumayan lama saya tak berlabuh di blog ini, kali ini bukanlah karena sok sibuk seperti biasa, hehe melainkan karena kehidupan kampus yang sudah memasuki zona liburan (meskipun seharusnya jatah libur itu tidak pernah ada untuk mereka yang mengaku-ngaku mahasiswa tingkat akhir yang juga katanya sibuk dengan tugas akhir pula, hehe). Seperti biasa, di zona liburan ini, banyak teman-teman kampus, yang kesehariannya tinggal di kos-kosan, kini kembali ke kampung halaman, hmm, bisa dibilang mungkin salah satu alasannya adalah perbaikan gizi, wkekke. 

Nah, bagaimana dengan saya ? saya harus pulang kemana?? saya kan tidak punya kampuung?? 
hahha, meskipun sebagian teman -teman kampus saya berpendapat bahwa setiap hari saya pulang kampung (maklum jarak dari rumah - kampus hampir menyita waktu dan tenaga extra, hehe), tapi sungguh saya belum pernah merasakan pulang kampung yang sebenarnya :(. benarkah saya tidak punya kampung ?? (*sok mendramatisir :D)

Jumat, 29 April 2011

Sabang Island : Never ending story *part 01

Ini sih cerita liburanku tahun lalu yang belum sempat di posting, sebenernya sudah lama pengen posting tapi gak sempet -sempet (*alasaaan lama, wkekke). ya sudah hari ini aku berbaik hati meluangkan cerita tidak pentingku kepada semuanya yaa. Beneran, ini serius tanpa paksaan dan juga tanpa imbalan, oh betapa baiknya aku ini, haha *preet.

***
adalah kisah dua orang bolang (baca : bocah ilang, hehe) yang  dengan sengaja mendamparkankan diri disebuah tempat yang belum pernah dijelajahi sebelumnya, yaitu di ujung pulau sumatera, sabang namanya (esseeeh, tuit-tuit). Perjalanan dimulai dari sini..


12 juli 2010
 


Setelah berberes - beres dan yakin bahwa semua pelengkapan telah masuk kedalam ransel termasuk bekal makanan yang memang kami masak dari rumah (baca : kosan ocek), maka kami langsung bergerak dengan matic merah yang belum pernah dimandikan itu menuju pelabuhan ulee lhue - banda aceh. Perjalanan menuju Pulau sabang bisa ditempuh dengan 3 cara, yang pertama dengan kapal cepat, kelebihannya kalo kita naek kapal ini , yah namanya juga kapal cepat ya pasti lebih cepat lah nyampe sabang, namun sebagai pertimbangan biayanya juga relatif mahal untuk ukuran ehem2 *berbisik* mahasiswa, haha. Lagipula kalo naek kapal cepat menurutku kurang bisa menikmati view lautnya, bentar aja  udah nyampe aja gituu, makanya kami gak milih naek kapal ini, *bisa aja kalau suruh ngeless, haha*. Yang kedua dengan kapal ferry, kelebihannya sudah pasti lah harganyanya lebih murah dari kapal cepat, dan juga dapat menikmati view lautnya lebih daleemmmm gituu, dan kapal ferry ini adalah kapal yang digunakan untuk mengangkut penumpang beserta kenderaan-kenderaannya, termasuk motor matic yang belum pernah dimandikan itu juga, hehe. Dan  pilihan terakhir yaitu berenang  (hee??), karena si ocek tidak bisa berenang dan aku juga pun ogah untuk berenang maka lupakan cara ini, hehe.

Perjalanan dari pelabuhan ulee lhue menuju ke pulau sabang menghabiskan waktu sekitar 2 jam. syurkurlah, pemandangan diluar begitu menakjubkan, satu hal lagi yang menambah kekagumanku saat berada diatas kapal melintasi laut dengan degradasi warna yang memukau itu, ada sekawanan lumba - lumba yang dengan sengaja beratraksi memamerkan kepiawaiannya untuk menghibur kami dengan ikhlas, ini beneran loh, buktinya mereka tidak meminta saweran setelahnya, hehe. 


Oh ya, sebelumnya kuberitahu kalian, sebenarnya bukan hanya aku dan ocek yang akan berlibur di pulau sabang nanti, aku juga sudah janjian dengan teman-teman kampusku yang mengaku -ngaku  "Si Petuang Sumut", siapa mereka ?? ah itu tidak penting lah sepertinya kan? kan? kan? hehe, nanti sajalah dibahas yang jelas mereka sudah 2 hari berada diperjalanan dari medan menuju banda aceh menggunakan sepeda motornya, ckck, emang dasar nekad mereka. 





setelah 2 jam, Alhamdulillah akhirnya kami bisa menghirup udara sabang. Dan Wow, tahukah kalian, betapa kerennya tempat ini, disepanjang jalan dari pelabuhan menuju kearah kota banyak ditanami bunga - bunga berwarna pink bak sakura yang ada di jepang *hahaha,  aku sadar betapa kampungannya gaya kami sampai-sampai menyangka itu bunga sakura*. begitu melihat disekelilingnya adalah laut yang indddah, maka mulut kamipun tak dapat terkatup bak ikan mas koki yang kurang oksigen, hehe. 


***

Nah, setelah tiba disabang kami segera menghubungi kak lisa, kakak kosan ocek yang sekarang kerja di dinas kesehatan pelabuhan - sabang, tujuannya hanya satu tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menumpang dipenginapannya :D (* saat seperti ini menumpang adalah alternatif yang sangat menjanjikan untuk menekan biaya pengeluaran sewaktu diperjalanan, wkekeke). Alhamdulillah kak lisa dengan senang hati memberikan kunci kamarnya kepada kami, berhubung beliau sedang ada kerja diluar kota untuk beberapa hari, ini yang namanya rezeki, hehe. Segeralah kami  menjemput kunci kamar yang dititipkan kpada temen satu kamarnya, setelah mendapat petunjuk dari temen kak lisa dimana lokasi mes nya, kami langsung menuju TKP, tapi  ternyata oh ternyata, tempatnya tak semudah yang kami kira untuk menemukannya, alhasil kamipun sempat salah ketok mes orang lain, *gdubraaakk.


Kota Sabang itu memang kecil, tapi begitu tenang menurutku, kerenlah, lokasinya bener-bener gue banget, *mulai lebai, hahha. Satu hal yang perlu diperhatikan ketika berkeliling -keliling dikota sabangnya, kita harus rajin melihat rambu - rambu yang dipajang dijalan. karena banyak jalan satu arah disana. Karena ini juga pengalaman pahit kami , salah jalan melawan arah, hhh..hampiiir saja *ngos-ngosan. Tapi warga disana sepertinya sudah maklum melihat orang yang melawan arah, dengan gampang mereka memastikan bahwa sipelanggar pastilah wisatawan *ceile, berarti kami wisatawan donk ya? kan ? kan?*. Rasanya seperti tak mau melewati watu begitu saja di pulau ini, setelah menunaikan kewajiban ashar, kamipun berkeliling - keliling  untuk menikmati senja perdana di pulau sabang ini. Lokasi pertama adalah pantai tapak gajah, lokasinya tidak jauh dari mes kami, entahlah kenapa pantai ini bernama tapak gajah, bukan tapak kuda atau tapak ubur - ubur gituu (memang ada??), tapi yang jelas tidak ada tapak kaki gajah disitu apalagi belalainya, hehe.






Menjelang malam, kami pun masih tetap berkeliling - keliling *maklum lagi kemaruk* sholat isya di mesjid agung, sampai akhirnya secara disengaja kami menemukan  rumah salah seorang yang diaku-akui si ocek sebagai saudara di sabang *oh biarlaah*. Dan Tahukah kalian itu artinya apa?? itu artinya kami akan dapat makan malam gratis donk, haha *kejahatan terencana*. Wah, apa kabarnya temen-temen kampusku yaa? akhirnya ku telp mereka, ternyata mereka masih istirahat dijalan, katanya sih Insya Allah besok siang bisa sampe ke banda dan langsung menuju pelabuhan. oh mudah - mudahan mereka tepat waktu dan selamat sampai tujuan, amiin :). 

Oh ya, aku ingat waktu kami masih di kapal tadi siang, kami sempat ngobrol dengan seorang kakak, dia bilang kalau di sabang motor atau kenderaan letakkan aja diluar, insya Allah gak akan hilang, wah *glek* tentu saja kami kaget, masa iya gak ilang, di rumah aja biar kata udah digembok dan ditambah jangkar kapal sekalipun, namanya pencuri tetep aja masih doyang mengintai. Tentu saja kami ragu untuk melakukannya, alhasil jadilah malam itu motor matic yang memang belum sempet dimandiin itu kami dorong - dorong masuk kedalam kamar, dan tahukah kalian teman - teman, begitu teman sekamar kak lisa pulang, dia ketawa melihat perbuatan kami, dengan santainya dia bilang 

sikakak : "ngapain dek kalian bawa masuk kekamar segala?? letakkan aja diluar bila perlu tinggalkan aja kuncinya disitu.." tersenyum manis.

kami : "hah?? masa gak ilang kak?? " saling bertatapan bego'

sikakak : "emang mau dibawa lari kemana sama malingnya? palingan dia bakal muter-muter disini aja, kecuali dia mau terjun kelaut" kali ini sambil menawah tawa.

kami: "....." nyengir. hah, betapa lugu (baca : bego) kami, ya iyalah, sabang itu kan sebuah pulau yang dikelilingi laut. hadeh -hadeeh kenapa gak terpikir sebelumya yaa.. -_-"


***

Keesokkan harinya..


Selagi menunggu "Petualang Sumut" sampai di sabang, tak mungkin rasanya kaki kami ini berdiam diri saja. aku dan ocek kembali berpetualang menuju TeKaPe lain yang sudah di list sewaktu berada dirumah sodaranya tadi malem, tentu saja tempat yang masuk list adalah tempat yang di rekomendasikan oleh mak tlt dan suaminya yang baik hati itu :). TeKaPe pertama adalah anoi itam. anoi itu artinya pasir dan itam itu ya hitaam :D. berarti anoi itam itu berarti pasir hitam.






Ternyata benar saudara - saudara, pasir dipantai ini memang hitam, sama seperti bajuku yang serba hitam, padahal saat itu hari sedang cerah - cerahnya, jadilah bajuku itu menyerap panaassss, nasib :(. Belum lagi si ocek yang tidak kalah gak nyambungnya, dia memakai gamis ungu  khas ibu - ibu wiritan, hohoho. 
Setelah puas menikmati petualangan di anoi itam, tiba - tiba hp ku berdering, ternyata telp dari temen kampusku, dengan sangat menyesal mereka bilang mereka gagal nyampe banda siang hari itu karena motor salah satu dari mereka pake acara ngambek segala, jadilah tak terkejar lagi jadwal penyebrangan ferry hari itu juga, jadi harus nunggu besok. tak lama setelah kututup telp dari mereka, hp ku kembali berdering, kali ini telp datang dari kakakku, ah, kabar burbuknya aku sudah harus sampe ke medan hari kamis karena mereka (keluargaku) mau pergi liburan juga ke padang lanjut ke jawa, hiks :(.

Jadilah hari itu juga, tanpa pikir panjang lebar tinggi dan luas aku memutuskan untuk pergi ke km 0 tanpa menunggu temen - temen kampusku lagi, akhirnya kami hanya berdua saja menuju km 0, karena besok kami  sudah harus kembali ke banda dan rasanya tidak afdhol gituu kalo sudah ke sabang tapi tak mengisi absen ke km 0, hehe.

 -oOo-

Perjalanan menuju Km 0..



Setelah menerima dua kabar yang tak mengenakkan itu, kami berdua langsung menuju TeKaPe selanjutnya, yaitu Km 0, sebuah titik 0 dari kepulauan Indonesia. Jujur kami tidak tahu bagaimana sebenarnya kondisi jalan menuju kesana. tapi kami tetap memberanikan diri menuju kesana, *jiwa petualang mulai terpanggil euy, preet..!*.
Tahukah kalian, bagaimana jalan disana? ya benar, jalannya bagus pisan, aspalnya benar - benar mulus sepanjang jalan, tidak heran memang kalau jalur ini sering dipakai untuk touring genk motor. Tapi tahukah juga kalian kalau jalanan pada saat itu benar - benar sunyi ?? disebelah kanan adalah tebing dan hutan - hutan dan disebelah kiri adalah laut, sedangkan jalanan menanjak naik dan tikungan nya pun lumayan tajam, aku yakin sekali dengan kemampuan belok si ocek dalam mengendarai motor, bisa - bisa habislah nasib kami nyebur di laut bebas, haha. Itulah sebabnya dia dengan tahu diri memilih untuk dibonceng saja. Sunyii.. benar-benar sunyi kala itu, entahlah - mungkin karena memang saat itu bukan akhir pekan atau memang selalu seperti ini-, sempat kecut juga nyali ini, sampai - sampai kalau berpapasan dengan manusia rasanya bahagiaaaa bangeet. 

Sempat juga terfikir untuk berbalik arah, tapi oh sudah kepalang tanggung karena sudah berjalan sekitar 10 km lebih, tapi didalam hati sudah mulai dag dig dug karena bensin motor ternyata sudah sangat minim, sedang tak mungkin rasanya ada SPBU di hutan seperti ini. tiba - tiba aku teringat kata - kata seorang temen yang sudah pernah melewati jalan ini.

aku : "cek, aku ingat temen kampusku pernah bilang sesuatu sama ku" agak gementar
ocek : "bilang apaan ??" mulai tegang
aku : "dia bilang kalo disini banyak monyet dan monyet nya itu tidak bermoral, semakin diusir semakin ngejar katanya.." tiba - tiba kaget melihat pemandangan didepan
      : "cek.. cekk.. lihat itu..!! 
ocek : "iihh.. kek mana nih tik" pucat pasih sambil komat - kamit baca doa
Belum sempat mulut ini selesai ngomong kalo disini banyak monyet, eh tau-taunya tuh - monyet udah pada nongkrong didepan jalanan, rame - rame keroyokan kayak tukang palak di pasar. Gugup bukan maen kami waktu itu, mana bensin udah tinggal nunggu waktunya aja, kalau sempat mogok disaat saat seperti ini, matilah kami. pasti akan sangat tidak menyenangkan jika terdengan kabar " dua orang mahasiswi ditemukan babak belur di keroyok monyet hutan saat hendak menyambangi km 0 indonesia". Appaaa kata duniaaaaaa????

Berbekal bissmillah, ku tarik gas motornya, tak kupedulikan monyet - monyet itu sok akrab memanggil - manggil kami, kutarik semakin kencaaang hingga para monyet - monyet yang tak berperilaku hewani itu pun lari terbirit - birit karena takut jadi korban tabrak lari -maklum kantor polisi juga jauh dari situ, sehingga mereka tak bisa melakukan pengaduan, haha-. Akhirnya kami berhasil melewati rintangan pertama, Hanya saja kami tetap belum mendapatkan tempat penjualan bensin yang dapat melepaskan dahaga si matic merah yang belum pernah dimandiin itu, hehe.

Kami terus memacu gas matic kami hingga sampai di pantai iboih, pantai yang seharusnya sangat indah, namun karena kondisi kami dalam keadaan dilema antara lanjut atau balik, dan under preasure karena bensin nyaris habis, maka kami hanya berekspresi datar menatap tempat seindah ini.


aku : "SubhanAllah, indah ya cek pantainya" menatap kosong kedepan tanpa ekspressi
ocek : "iya indah"  dengan ekspressi yang sangat datarrr



Setelah merenung cukup lama, maka kami memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan ke tugu km 0, sambil mencari - cari siapa tahu ada orang yang menjual bensin eceran. Alhamdulillah ternyata tak begitu jauh dari tempat kami istirahat tadi, langsung kami isi full tank motor kami, sambil bertanya pada ibu penjual bensin

kami : "Bu, kira - kira masih jauh gak tugu km 0 dari sini?"
ibu penjual bensin : "Wah masih 12 km lagi dek"
kami : *Glek sama aja jaraknya dengan yang udah kami tempuh
 

Ditengah - tengah percakapan kami, tiba - tiba seorang pemuda nyeletuk ikut nimbrung seolah - olah dia mengira kalau kami ini sedang bergosip dengan ibu - ibu penjual bensin itu.

abang - abang : "ngapain kalian berdua kesana sendiri? bahaya tauuk.."
kami : *saling bertatapan
abang - abang : " tahu gak disana itu jalannya serem dan banyak srigala "
kami : *glek, mendadak teringat kejadian moyet tadi
abang - abang : "hahahhaa" bercanda ding..
kami : "Bang.. baaang, sekarang ini jangankan srigala, melihat kambing aja rasanya udah serem tauuk..! *mengutuk dalam hati
abang - abang :  "ya udah, hati - hati aja kalian naek motornya ya, disana jalannya agak licin " *dengan wajah tanpa dosa

Lagi - lagi kami diterpa dilema tak berkesudahan seperti sedang mengikuti kuis "who wants to be a millioner" antara apakah tetep lanjut atau memilih mundur, sayangnya kami tidak diberikan pilihan bantuan pada saat itu, hiks :(.
 

-oOo-

Nah, bagaimana kelanjutan cerita dua bolang (baca : bocah ilang) ini ??
Apakah mereka tetap melanjutkan perjalanan yang menegangkan bak tersengat listrik rbuan volt ???
ataukah mereka harus rela mengubur dalam - dalam keinginan mereka menapaki tugu km 0 setelah setengah perjalanan terlalui ??? *sok misterius*
 
So, tunggu jawabannya di episode berikutnya, karena saya sudah mengantuk malam ini, hehe.. :D



to be continued..








medan, 29 April 2011
menguap berkali-kali dengan kondisi mata 5 watt
-salam pena, ticka.y-

Rabu, 23 Februari 2011

Geurute, someday i'll be back..!

Banda Aceh, 10 juli 2010

hari kelima liburan, list selanjutnya adalah Geurute, awalnya sih bukan berencana ke Geurute, tapi aku sangat ingin berkunjung ke lamno, tapi ocek mengatakan kalo keinginanku untuk kesana itu gak wajar :(, karena setau dia lamno itu biasa-biasa saja, tapi kalo bersikeras kalo dilamno itu biasa-biasa saja, kalo Geurute mungkin bisa dimaklumi, walaupun dia sendiri belum pernah kesana :[. Baiklah, akhirnya Geurute jadi pilihan, tapi kali ini perjalanan tidak hanya dilakukan berdua dengan ocek, karena dia mengaku awam dengan lokasi ini. akhirnya dia mengusulkan untuk mengajak bang mulya, salah satu saudaranya yang tinggal disana. beruntung bang mulya lagi gak ada dinas waktu itu.


road to Geurute


Geurute adalah sebuah daerah ketinggian yang letaknya antara Banda Aceh dengan Kecamatan Lamno, Aceh Jaya. Menurut Bang Mulya sih view sunset terbagus ya dilihat dari puncak geurute ini. Kondisi jalan menuju kesana cukup memakan waktu, sekitar 2-3 jam dari banda aceh. makanya waktu itu kami berangkat pagi. tapi jalannya luar biasa bagus, hanya saja ada beberapa titik jalan yang masih jelek, itupun karena masih dalam kondisi pembaharuan akses, bang mulya bilang sebenarnya jalannya sudah siap pakai, tapi masyarakat memblokir jalannya karena mungkin masih ada sengketa pembebasan tanah. Melihat kondisi jalan yang menaiki satu gunung ke gunung lainnya, naik, turu, berkelok dan terjal, maka pantaslah mungkin kalo ini sangat riskan jika kami tetap bersikeukeuh untuk menjalaninya berdua saja dengan ocek. apalagi aku tidak bisa mengandalkan kemampuan berkendara ocek, yang jika membelokkan stang motor itu harus 45 derajat. bisa-bisa nasib kami berakhir di laut lepas :((.


***
benar saja, pemandangan geurute membuat saya benar-benar tersepona, eh terpesona :D. perjalanan yang sempat memacu adrenalin kami (aku dan ocek) ini *gimana enggak, wong jalanan kepuncak geurute ini tikungannya bener-bener taja, kalo dipandingkan brastagi dan parapat sih belum ada apa-apanya, belum lagi ukuran jalannya yang pas-pasan menurutku (walaupun ini pasti sudah diperhitungkan dinas perhubungan), tapi tetap aja deg-degan, kalau salah stir, bisa-bisa babalas ke jurang :(( *naudzubillah. Akhirnya setelah tiba di puncak geurute, hilanglah segala cemas yang baru kami rasakan tadi, hehe..


aku dan kau

Minggu, 20 Februari 2011

Dari fajar hingga Senja

Belakangan ini lagi demen ngeblog, ketepatan baru aja buka-buka laptop trus liat foto2 narsis bersama ocek waktu liburan akhir semester 6 yang lalu. hmm, jadi pengen menyegarkan kenangan itu lagii :D.

Banda Aceh, 07 juli 2010


waktu itu adalah hari keduaku menghabiskan hari-hari gila bersama ocek di kos-kosan nya :d. setelah semalaman ngbrol gak jelas, maka aku pun mulai menyusun rencana perjalananku selanjutnya mengunjungi setiap tempat di banda aceh (maklum, karena belum tau kapan bisa kesono lagi. yaaks :D ). maka jadilah ocek menjadi tumbalku selama aku berada disana, tanpa rasa bersalah kukeluarkan daftar nama-nama tempat yang akan ku kunjungi selama aku disana (*list tempat sudah dibuat jauh-jauh hari sebelum tiba di aceh :D). sebenernya kasian juga lihat ocek, hak negosiasinya dan mengatakan tidaknya harus ku rampas selama beberapa hari, hehehe.. Setelah itu terjadilah kesepakatan sebelah pihak bahwa besok pagi kami akan mulai perjalanan ke Lhok Nga, karena kami ingin melihat sunrise (*ini sebelum aku tahu kalo sunrise tidak bisa dilihat dari lhok nga >:[, hah..! dassaaarr ocekk..! ). Awalnya berencana pergi jam 5.00 wib, tapi dengan gagahnya si ocek menolak "eh, gilleeee aja kau ya tiikk.. disini tuh jam 5 masih gelaappp tauuk..! mana adzan subuh jam 05.25 lagii " "haah?? iya kaah??? " "kalo gitu kita siap2 aja, begitu selesai adzan kita langsung ngabuur.. bagaimana??" itu lah option yang kupilihkan untuknya.
"hah, terserahmu laah.. :("

Bukan ocek namanya kalo gak lelet, *Grrrr..
akibat kebanyakan persiapan, akhirnya waktu keberangkatanpun meleset, jadi buru-buru kami tancap gas maticnya menuju TKP. Memang benar ternyata apa yang dibilang ocek, suasana diluar masih gelap, padahal waktu itu kami keluar dari rumah udah hampir jam 6 pagi. Maka jadilah pagi yang sejuk
itu mengantarkan dua orang gadis tidak punya pekerjaan ini (*pasalnya hari itu adalah hari biasa, dimana semua orang sibuk kuliah ataupun kerja, hehe) memacu motor dengan kecepatan diatas rata-rata, maklum jalanan di aceh itu benar-benar menakjubkan bagi ku yang notabenenya terbiasa bertemankan jalan-jalan ironis dari rumah menuju kampus ku.

satu hal yang menarik perhatianku saat menuju pantai Lhok Nga, hohoho, begitu banyak sapi - sapi bersantai ria di jalanan yang seharusnya hanya di khususkan untuk kenderaan. hah, dasar sapii.. emangnya itu tempat tidur kaliaaan. "disini kalo orang kecelakaan gara-gara sapi udah biasa tau tik" kata ocek. wah, gak kebayang muyengnya si korban yaa kalo nabrak itu sapi-sapi. sudahlah jatuh, tertimpa sapi pulaaa.. hehe..


***


Perjalanan ke pantai lhoknga menghabiskan waktu 20 menit dari kosan ocek yang terletak di daerah darussalam, pemandangan sepanjang perjalanan membuatku begitu terkagum-kagum, sepanjang jalan terbentang sawah yang hijau dan dilengkapi dengan bukit-bukit hijau berbaris berjajar. sayangnya ocek tak memberikaku kesempatan untuk mengabadikan view menakjubkan itu, dengan dalih "nanti disana lebih cantik lagi" dia terus memacu maticnya tanpa menghiraukan rengekanku :(.

akhirnya kami sampai juga di tempat tujuan, pantai lhoknga. Wah SubhanAllah, suara deburan ombaknya sudah terdengar dari jalanan kami berkendara. membuat jantungku berdeguub kencang (hiperbolis mode on). benar saja kata si ocek, pantainya bener-bener menakjubkan. belum pernah aku melihat pantai sebagus ini secara langsung selama hidupku (tuh kan melebai lagi.. :D )

Jumat, 18 Februari 2011

Menikmati Senja

Ulee lhue, 060710

Ini adalah hari pertamaku menikmati senja setibanya di bumi rencong tempat sahabatku menuntut ilmu sejak 3 tahun yang lalu, setelah beristirahat dan meremajakan tulang - tulang ku yang sepertinya berteriak
-teriak memohon istirahat sebentar, akhirnya pada sore harinya ku ajak sahabatku itu mengikuti kebiasaan yang begitu menyenangkan ini, yaitu menikmati senja. "bagaimana ocek?? sudah siapkah mengikuti petualangan ini bersamaku??" (*dengan nada sok berkuasa) begitulah ku katakan kepada sahabatku itu sekembalinya ia dari kampusnya. "hmm, (dengan mimik wajah yang bersungut dan tidak enak dipandang) baiklaaah.. aku pasrah saja memenuhi keinginan dari jiwa - jiwa penjajahmu itu..! " jawabnya lemas. hahaha.. (*tertawa ala penjajah) berangkatlah dua pemudi ini dengan mengendarai motor matic berwarna merah lengkap dengan helm pinjaman teman kosan , hehhehe..
***
Diperjalanan menuju TKP pertama, yaitu Pelabuhan Ulee lhue, mendung ternyata semakin gelap, dan akhirnya gerimis pun mulai turun. jadi kami memutuskan untuk singgah di Mesjid Raya Baiturrahman.
wah
SubhanAllah, ternyata memang bener, mesjid yang satu ini memang bener - bener keren setelah dilihat langsung (maklum selama ini hanya dilihat dari gambar dua dimensi, :D . mesjidnya begitu megah dan kokoh. Mesjid Baiturrahman ini sudah ada sejak masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022 H / 1612 M. Waktu gempa dan tsunami 26 desember 2004 yang melanda sebagian aceh, mesjid ini selamat tanpa kerusakan yang berarti (Maha besar Allah atas segala kuasanya).
Setelah hujan reda, kami melanjutkan ke TKP awal.

Pelabuhan Ulee lhue adalah salah satu tempat di banda aceh yang menjadi tempat favoritku menikmati senja. Tapi sayangnya karena habis hujan, jadi sunsetnya gak begitu jelas karena tertutupin menduung :(. Tapi memang beneran, ni adalah tempat terkeren menurutku untuk menikmati senja, batu - batuan yang tersusun di sepanjang tepi laut itu melengkapi suasana (hehehhe.. :) ). aku memandang begitu takjub suasana itu, Maha Suci Engkau ya Allah, menciptakan segalanya dengan sangat sempurna.
sambil jeprat - jepret mengabadikan moment2 yang tak akan berulang itu. seperti biasa ocek pun sibuk dengan gaya narsisnya yang tak seberapa itu.

"
wah, aku aja yang udah bertahun - tahun disini (*mulai hiperbolis) ga pernah punya kesempatan nikmatin moment kek gini ya tik..! mewah kali kau..!" kata ocek sambil ngunyah pulut bakar (jajanan tradisional khas banda).
"lah, salah sendiri, begitu lamanya disini kok tak pernah perhatian dengan hal-hal beginian toh? hahahaha (*tertawa mengejek) " kalo gitu apa bedanya kau sama aku yang baru dateng yaa? beruntung juga aku ya, gak perlu menghabiskan waktu yang lama sepertimu." jawabku santai.

ocek : "issh, kau ni yaa..! aku kan kesini buat belajar, bukan buat liburan..! grrr..
aku : "hhahahaha.. *tertawa penuh kemenangan

Akhirnya karena waktu telah menjelang maghrib, kami pun bergegas memacu kuda besi kami ke mesjid Baiturrahman untuk menunaikan kewajiban. Dan ternyata Mesjid ini pun tak kalah memesona di waktu malam hari.

***

Dua hari kemudian kami pun kembali lagi ke tempat itu, Ulee lhue memang tidak pernah kehabisan pengunjung setiap sorenya (termasuk kami, hehehe..). Banyak keluarga yang mengajak anak - anak mereka ketempat itu, duduk - duduk di tepi laut, diantara bebatuan besar yang disusun rapi. di sepanjang jalan juga banyak sekali penjaja makanan - makanan kecil. Tak hanya keluarga, kelihatannya ini juga jadi tempat favoritnya muda-mudi baik yang berkelompok tau puuuun *hmmmm (*mengatakan dengan enggan) yang berpasang-pasangan (*meskipun tidak tahu, itu pasangan sudah resmi atau belum :D ). Kali ini pun sebenarnya tak jauh berbeda dengan dua hari kemarin, pesona sunset sepertinya masih enggan menampakkan keelokkannya kepada kami :(. tapi tak masalah, bagiku sunset dalam bentuk bagaimanapun, ia tetap indah.. :).



salam pena.. :)




Kamis, 19 Agustus 2010

Realisasi

Setelah Postingan pertama, aku sempat mandeg nih buat ngeblog, dikarenakan kegiatan yang padaaat... (ceilee.. gayanya udah kayak pedagang sayur yang gak mau kalah sama saingannya ajee nih, hehe..)

okkeeh, mari kita lanjutkan perjalanan liburan kemaren yang kalau tidak segera dicerita kan maka dikhawatirkan akan menimbulkan gejala nyeri di kepala, mual dan tidak nafsu makan (looooh ?? mulai lebaay lagi deeh )

Perjalanan dimulai hari senin, 05 juli 2010 setelah melalui negosiasi panjang dengan sang ibu.. pasalnya beliau sempat gak ngizinin aku berangkat ke aceh karena masih dalam perawatan pasca opname. Tapi seolah tak ingin kalah teknik, maka segala rayuan maut pun dikerahkan, mulai dari selalu duduk manis dalam rumah, minum obat dan segala multivitamin tepat waktu dan tidak memakan makanan yang sementara waktu sangat tidak dianjurkan oleh dokter, dan tak lupa pula untuk mengirimkan signal kepada kakak2 sepupu sebagai tanda bahwa aku butuh bala bantuan berupa dukungan dan juga tambahan ongkos pastinya ( hiihiihi.. )

"MAN JADDA WAJADDA" siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil..


agaknya pepatah ini yang paling tepat, ketika pada akhirnya ibuku melunak dan mengizinkan aku berangkat ke banda aceh untuk berlibur. Padahal kalo boleh jujur sebenarnya ibu ku bukan mengatakan boleh melainkan "yaah, suka hatimu lah, nak.."
Woow, kesempatan ini pun tak ku biarkan lepas begitu saja, sebab jika bagi sebagian orang diamnya seseorang berarti "iya", maka bagiku "suka hati" ibuku itu berarti "Okkee lah kalo begg begg beggituuu.." hoohoo, maksa bangeed!

Perjalanan Medan - Banda Aceh memakan waktu sekitar ± 10 jam jika ditempuh dengan menggunakan bus dan dikondisikan jalanan dalam keadaan lancar-lancar saja. dikarenakan aku berangkat pukul 20.30 wib, maka tak banyak yang aku lakukan selama di bus selain tidur sambil mendengarkan mp3 yang telah berulang - ulang melantunkan mulai dari lagu japan, korea sampai nasyid dari arab :D hehheehee. Bus berhenti hanya sekali, yaitu ketika waktu sholat subuh. Woow, itulah kali pertamanya aku mulai menikmati view aceh yang mengagumkan, masih dalam balutan kabut samar- samar dapat kulihat dari kaca jendela bus yang dibasahi embun itu pemandangan selama perjalanan yang hampir tiba di banda aceh. Hamparan padi yang begitu mengagumkan terpadu padan dengan bukit yang mendampinginya seolah keduanya memang selaras untuk suasana pagi yang begitu menyejukkan itu. yaah, mungkin bagi sebagian penumpang bus yang ku tumpangi ini adalah hal yang sangat biasa-biasa saja. tapi bagi ku yang notabenenya penikmat segala sesuatu yang berbau alam, hal ini sangat berkesan. pagi itu begitu damai..

Aku melihat jam di hp, sudah pukul 06.18 wib. Jika prediksiku tidak meleset seharusnya sebentar lagi aku akan sampai di terminal bus banda aceh, jadi aku harus mengirimkan sms untuk sahabatku putri ( sebenarnya aku lebih nyaman memanggilnya ocek! yah begitulah panggilan akrabku untuknya, oceek ) agar dia menjemputku diterminal, bersamanya lah aku telah memutuskan untuk memulai backpacker yang pertama dengan rute aceh to sabang. Hmm.. benar saja tidak sampai setengah jam, bus yang kutumpangi telah memasuki terminal banda atjeh, dan oooww ooowh.. pada saat itu aku belum mendapati sahabatku itu di terminal, pasalnya setelah aku meneleponnya, ia mengaku baru bangun dan kemudian bergegas menjemputku yang telah mengeluarkan ultimatum berulang - ulang agar dia tidak membiarkan ku melakukan pekerjaan yang paling tidak aku sukai, yaitu 'menunggu'. Tapi yah emang dasar ocek, telat dan lelet seperti tak mau lekang dari dirinya sejak dulu. Maka sambil menunggu ia tiba di terminal, akupun menghubungi ibuku dan yang lainnya dan mengabarkan kalau aku sudah sampai di banda aceh dengan selamat, alhamdulillah..

Setibanya si ocek di terminal, kamipun bergegas meninggalkan terminal menuju kos-kosan nya yang berada di daerah darussalam, tidak jauh dari UnSyah. karena memang sahabat ku ini tengah kuliah di kampus itu, tepatnya di Fakultas Kedokteran UnSyah. Pagi itu , setelah tiba di kamar kosan yang mungkin baru dirapikan sahabatku itu semalam suntuk, sebab saku sudah bisa menduga bagaimana rupa kamarnya yang sebenarnya sebelum aku tiba di bumi aceh itu.. (hohoohohhoo, sudahlah ocek, jangan berdusta kepada ku, ) aku memutuskan untuk istirahat dan merebahkan badanku di kasur, sebab sudah ± 10 jam badan ku terbatas ruang geraknya, dengan tidur pada posisi seadanya di dalam bus. maka kuputuskan untuk memanjakan tulang - tulang ku yang kelihatannya butuh keadilan itu, hiihihii.. Lagipula pagi itu ocek ada jadwal mengajar lab adik kelasnya, jadi kami sepakat baru sore harinya kami akan mulai melaksanakan segala hal yang telah kami diskusikan panjang lebar melalui sms, telp ataupun layanan on line yahoo messenger jauh-jauh hari sebelum aku tiba di banda aceh.


salam pena.. :)