" Semua mengalir, tak seorangpun dapat melahan lajunya. Nafas, hidup, cinta dan segalanya, berlalu dengan pena yang terus menari diatas kertas kehidupan, yaitu "TAKDIR". Sungguh, benar-benar skenario sempurna dari Allah Swt"
***
Baiklah, malam ini tak banyak cerita yang akan ku ungkap kecuali tentang tempat ini, tempat yang sejak pukul 15.00 wib ini telah menyita banyak energiku, yaa.. aku memang kembali lagi ketempat ini, tapi bukan sebagai pengunjung. Sedikit berbeda dengan saat itu, hari ini aku memutuskan untuk bergabung dengan sebuah stand dari sebuah Badan Penelitian dan Pengembangan.
Sore tadi, dengan langkah sedikit ragu aku melangkah kembali ketempat ini, salah satu tempat yang menjadi pusat keramaian kota Medan saat ini, maklum saja tempat ini memang hanya dibuka setiap satu tahun sekali saja. Sebuah tempat dimana pagelaran seni dan kebudayaan di tampilkan. Sesaat sebelum aku memijakkan kembali kakiku di tempat ini, awan hitam memang sudah mulai tampak berarak menutupi langit sore itu. Ah, tampaknya memang langit sore ini tahu bahwa aku memang sedang nervous, hehe..
Tidak jauh dari yang kuharapkan sejak awal aku menerima side job ini, Alhamdulillah banyak sekali pengalaman yang didapat, ditambah pengetahuan dan yang tak kalah penting adalah persaudaraan. Melalui sarana ini, aku juga dapat berlatih bagaimana menbangun komunikasi dan interaksi dengan banyak orang, menyenangkan bukan ? dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan orang-orang yang berbeda.
***
Saat waktu maghrib menjelang, akupun tak kalah gelisah. Pasalnya rekan kerjaku tengah izin permisi sebentar tadinya, namun hingga maghrib tiba iapun tak kunjung kembali. Hingga kegelisahan yang tampak diwajahku mengundang perhatian seorang wanita paruh baya, ia kemudian mendatangiku dengan seulas senyum sembari menyodorkan tangannya, "Assalamualaikum, kenalkaaaan.. hasmi".
"Wa'alaikumussalam wr, saya tika, bu"
"belum sholat, toh? kita bareng aja yuk". begitu tawarnya kepadaku.
"iya, bu. tika lagi menunggu teman biar bisa gantian, baru tika kemudian wudhu."
"iya, bu. tika lagi menunggu teman biar bisa gantian, baru tika kemudian wudhu."
***
diperjalanan menuju mushola kami berbincang - bincang sedikit, "saya baru hari ini dapet giliran kerja disini" ungkap beliau membuka perbincangan.
"wah, sama duunk bu, saya juga baru dapet giliran hari ini"
"berarti kita jodoh ya bu"
"wah, iya ya tik"
akhirnya kami sama-sama tersenyum.
"ibu kaget sekali awalnya lihat kamu di stand ini, ternyata ada juga akhwat di balitbang". begitu kata beliau sambil tersenyum.
"ah, ibu " *sambil cengar-cengir*
"tapi saya masih kuliah kok bu, bukan pegawai disini".
"saya malah kaget lihat ibu, dalem hati tadi juga mikirnya wah ternyata saya tidak 'sendirian', ada temen dengan stylish yang sama dengan saya ternyata ditempat seperti ini". dan kemudian kami berduapun sama-sama tertawa.
begitulah bu hasmi, sosok ummahat yang ramah sekali, beliau bekerja di Dinas Pemberdayaan perempuan dan anak, berbincang dengannya membuatku merasa nyaman. Alhamdulillah dari pertemuan kami yang singkat itu banyak sekali ilmu yang ku dapat melalui nasihat-nasihatnya.
"wah, sama duunk bu, saya juga baru dapet giliran hari ini"
"berarti kita jodoh ya bu"
"wah, iya ya tik"
akhirnya kami sama-sama tersenyum.
"ibu kaget sekali awalnya lihat kamu di stand ini, ternyata ada juga akhwat di balitbang". begitu kata beliau sambil tersenyum.
"ah, ibu " *sambil cengar-cengir*
"tapi saya masih kuliah kok bu, bukan pegawai disini".
"saya malah kaget lihat ibu, dalem hati tadi juga mikirnya wah ternyata saya tidak 'sendirian', ada temen dengan stylish yang sama dengan saya ternyata ditempat seperti ini". dan kemudian kami berduapun sama-sama tertawa.
begitulah bu hasmi, sosok ummahat yang ramah sekali, beliau bekerja di Dinas Pemberdayaan perempuan dan anak, berbincang dengannya membuatku merasa nyaman. Alhamdulillah dari pertemuan kami yang singkat itu banyak sekali ilmu yang ku dapat melalui nasihat-nasihatnya.
***
Ah, tempat ini..
Ada perasaan tak asing yang ku rasa disini. entahlah, kepingan cerita masa lalu seperti tertinggal disini. disetiap sudut tempat ini seperti bersenandung lirih kisah perjalanan itu. Rasanya seperti baru kemarin saja aku berada ditempat ini. jelas sekali aku lihat dua siluet itu berada di bangku-bangku taman. bercerita panjang lebar, sesekali dengan airmata menitis dan sesekali dengan senyum terkembang. saat ku dekat ke arahnya, dua siluet itu pun semakin samar menghilang. tak hanya di bangku taman itu, kulihat dua siluet itu kembali berada di ujung jalan itu, yang satu sibuk bercerita dan yang satu menyimak dengan seksama. kali ini kudekati mereka dengan langkah yang sedikit lebih cepat, namun tak jauh berbeda, siluet itupun kembali memudar.
aku dan tempat ini, ternyata masih meninggalkan jejak cerita dulu, cerita yang belum selesai dan akupun tak mengetahui bagaimana endingnya, biarlah Sang Pembuat Skenario yang menentukan akhirnya, sebab aku hanyalah aktor dalam panggung dunia fana ini.
"Tidak ada kekeliruan dalam proses yang tengah dijalani, yang ada hanya pembelajaran - pembelajaran. Tidak juga ada kebetulan, yang ada hanya makna yang belum ditemukan. Tidak ada kesedihan, yang ada hanya jiwa yang sedang bertumbuh.."
dalam lelah malam ini, 25 maret 2011