Selasa, 31 Desember 2013

Rindu ini (lagi)



“Aku harus menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Ya Tuhan, berat sekali melakukannya. Sungguh berat, karena itu berarti aku harus menikam hatiku setiap detik..” 


~sebuah novel 'sunset bersama rosie'

***

Senja ini masih seperti kemarin, matahari izinkan bulan menggantikannya. Lain hati, ia tak izinkan ada yang gantikan rasaku padamu. Oh ya, semalam kau datang lagi dalam lelapku. Tapi aku lupa entah itu kali keberapa kita bertemu dalam kolase mimpi.


Entah hasrat apa yang membawamu hadir selalu dalam dunia lelapku, atau mungkin aku yang sengaja mengundangmu hadir lewat harapan bawah sadarku yang ingin bersua denganmu. Entahlah, aku tak dapat jelas mengingatnya, namun tak luput dalam memoriku bahwa saat itu kita hanya saling bertatap rindu lalu kemudian kau hilang lagi bersama rekahan fajar, aku terjaga sebelum kita sempat bertukar kisah


Aku tau ada sekat yang membuatmu tak dapat lebur padaku dan kitapun pahami itu sejak mulanya. Kemudian aku berdiam, bukan.. bukan diam, aku berdiam dalan doa-doaku. Cuma itu yang mampu kuberikan tuk hantarkanmu raih segala bahagia. Anggaplah doa-doa itu sebagai caraku memelukmu dari jauh.


Suatu kali pernah dengan mantap hati kau siratkan sebuah pesan untukku agar aku pergi saja jemput bahagiaku. Dan aku hanya tersenyum simpul membaca pesan tak langsung itu, sembari berkata dalam heningku, " lantas bagaimana jika bahagiaku adalah disisimu bersama-Nya ?". Ah, lagi-lagi ini urusan hati, sebagaimana aku tak bisa menahanmu untuk tetap bertahan miliki perasaan itu, maka bukankah kaupun tak dapat jua memaksaku untuk membuang jauh perasaan ini. Biarlah ini menjadi urusan hatiku dan menjadi jejak pada perjalananku.Tuhan, telah menyimpanmu disana.


Sekarang tinggal kita jalaninya, tapi bagaimana ?


Sudahlah, kita pulang saja ke hati. Belajar tentang rela. Lalu berusaha untuk setia. Sulitkah? Ya, bukankah memang tak ada kemenangan yang mudah dari tiap pertempuran?


Dan ya, memang tak pernah ada kita yang suci atau bersih dari dosa-dosa. Tapi ini bukan tentang jadi suci, melainkan belajar jadi lebih baik. Kita biarkan saja Allah yang Maha menilai, bukankah memang Dia sajalah yang mengetahui segala isi hati.


Dan setiap yang terluka dari kisahmu ini, aku tau kau pun terluka. Maka menyembuhlah bersama perjalanan yang terjadi. Semoga waktu merawati luka kita masing-masing dengan sabar dan kasih. Lalu ia sembuh dan tak ingin saling melukai lagi.


Sekarang pada hari-hari yang tak kita hitung-hitung tadi, kita membaikkan diri saja. Untuk menjadi belahan jiwa masing-masing pada masa yang akan tiba sesuai skenario milik-Nya.


Aku bukan menunggumu, tapi aku menunggu Allah izinkanmu jemput aku. Namun jika pada akhirnya-pun Dia tak jua izinkan, maka tak mengapa. Dia tetap bersamaku, dan kau bisa dengan suka cita lanjutkan hidupmu.


Walau aku mungkin terus melintasi jalan ini, namun kau tetap bebas menentukan arah laju kakimu saat ini ataupun nanti. Kelak, jika diseparuh perjalanan kau dirundung rasa muak dan kebosanan tiada tara, sedang saat itu kau dapati seseorang yang lebih baik dari harapanmu, maka tinggalkanlah aku tanpa harus kau tatap lagi bekas tapak ini. Kemudian berjanjilah bahwa kau akan berbahagia dengan pilihan terbaik-Nya.


Pergilah, tak mengapa. Karena dengan kepergianmu aku punya alasan untuk selalu mengingatmu. Membawamu serta dalam kotak kenanganku. Jasadku terbatas, biar doa meretas langit. Disana luas, namamu bisa lapang kulukis.

 
Namun pulanglah, kapanpun kau anggap pulang adalah aku, saat itu aku akan ada. Aku tak butuh batas dalam mencintaimu. Biarlah Tuhan saja Sang Maha Pembatas. Biarkan takdir yang mengalun ritmis pada selaras rindu jadi kidung sendu pengiring jalanmu pulang kepadaku bersama-Nya.


***



Aku kini mengerti tentang sabar, ia setia pada penantian bukan yang dinanti. Sebab yang dinanti mungkin tak datang lagi. Namun Sabar, ia tetap menjagaku disini.


Pada cinta, suka dan dukaku sudah lebur..






*aksaraku dalam rindu || dan ini bukanlah hal yang merepotkan.
Pucuk pena, tika.y

Minggu, 29 Desember 2013

Yes, I hope..

Percayalah, ada begitu banyak hal yang ingin kusampaikan, ada begitu banyak cerita yang ingin ku bagi, ada banyak rasa yang ingin kutunjukkan.


Namun saat ini, kemampuanku hanya sampai meredamnya saja. Memperlihatkan sedikiiit saja dari yang dapat dilihat oleh kasat mata ini.
Biarlah sisanya, bongkahan besar bagian setiap hal ini ku simpan sebagai cerita yg entah akan kau tahu atau tidak.


Semoga esok senja, mimpi-mimpi itu tak sekedar berakhir dalam kenangan.
Semoga..

***



~pucuk pena, ticka.y

Rabu, 11 Desember 2013

Layak tidak layak, Allah Maha Menilai

Tidak masalah jika hari ini kita merasa belum layak untuk sesuatu, belum pantas untuk seseorang karena bisa jadi hal tersebut merupakan salah satu cara Allah mendorong kita memperbaiki diri. Jangan khawatir, itu hanya sementara, masih ada waktu bagi kita untuk selalu berbenah diri, menambah amal juga menanam kebijaksanaan. Hingga nanti Allah sendiri laah yang menilai kepantasan kita.


Sungguh, yang mengkhawatirkan adalah jika kita teruus merasa tidak layak atau tidak pantas selamanya. Karena boleh jadi tanpa disadari kita sedang merencanakan untuk menjadi pribadi yang enggan belajar, keras hati terhadap nasihat baik, tidak bertumbuh dan menolak memperbaiki diri.

Bersabarlah terhadap proses, sebab pohon yang rindang dan lebat buahnya tidak tumbuh dalam semalam..


 ***


~with ♥|| pucuk pena, tika.y

Rabu, 04 Desember 2013

Jodoh Pasti Bertemu





Andai engkau tahu betapa ku mencinta
Selalu menjadikanmu isi dalam doaku
Ku tahu tak mudah menjadi yang kau pinta
Ku pasrahkan hatiku, takdir kan menjawabnya


Jika aku bukan jalanmu, 

Ku berhenti mengharapkanmu
Jika aku memang tercipta untukmu,

Ku kan memilikimu


Jodoh pasti bertemu..

Selasa, 03 Desember 2013

Entahlah..

Saat senja datang,
Apakah Bumi yang pergi meninggalkan
Atau Matahari yang mengucapkan selamat tinggal?

Saat purnama tinggi,
Apakah Bumi yang menatap rindu
Atau Rembulan yang menatap kangen?

Saat hujan turun,
Apakah awan yang berlarian tak sabar
Atau Bumi yang menyambut riang?

Entahlah..

Saat dua sahabat lama bertemu
Siapa yang menunggu, siapa yang datang
Jika dua-duanya berpelukan erat

Saat dua musuh berperang
Siapa yang memulai, siapa yang mengakhiri
Jika dua-duanya sama-sama binasa

Pun, saat sebuah hubungan terputus
Siapa yang pergi, siapa yang ditinggal
Jika dua-duanya sama-sama terluka

Entahlah..

 



~sebuah sajak oleh Tere Liye

Rabu, 23 Oktober 2013

Bersabar #part2

Setiap cinta memiliki waktunya, jika sekarang belum saatnya, belum pantas, belum siap, maka bukan berarti itu tidak cinta,

meski tak dikatakan itu tetap saja 'cinta', tak berkurang nilainya dan tak mengubah esensinya,


Maka bersabar lebih baik..

Selasa, 15 Oktober 2013

Waiting..

Ketika seseorang membuat kita menunggu, itu berarti ada hal lebih penting yg ia urus dibandingkan kita,

Selalu begitu,

Sebab jika kita memang penting, amat berharga, ia tidak akan pernah membiarkan kita menunggu. Dan sama, ketika kita merasa seseorang itu penting, kita juga tidak akan pernah membiarkannya menunggu sedikitpun..

~Tere Liye

Selasa, 08 Oktober 2013

Bersabar dalam kebaikan

Percayalah, Allah Mendengarmu,
Dalam segala diammu yang kau bisikkan dalam hening malam
Dalam butir yang jatuh menitik-nitik
Dalam harap yang senantiasa kau cemaskan

Percayalah,
Allah selalu punya jalan baik untuk segalanya
Jika memang harus terjadi, pasti terjadi
Tiada satupun luput dari pengawasan-Nya

Lantas apa yang kau khawatirkan?
Bersabarlah,
Bersabarlah selalu dalam kebaikan..

Ya Robbi, Sami' duanaa ya Maulana,,

Senin, 01 Juli 2013

could it happen ?


will we meet again someday?

that's something i don't even know
craving each other is caring
start praying for Allah is All-Hearing
and hope it will come true that you will come but not to go anymore..




How long should I wait for the moment..





Jumat, 28 Juni 2013

1/4 of Century : Full of Surprises

"Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dunia, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali"
-TQS. 19:33-



28 Juni setahun yang lalu..

 
muka tegang sebelum pembantaian sidang meja hijau


yiihhaaa, sekilas teringat kenangan tepat ditanggal ini setahun yang lalu, masa2 perjuangan penulisan skripsi hingga pembantaian meja hijau. Saat itu kami, trio kukuruyuk mendapat jadwal sidang yang sama. Gong peperangan dimulai tepat pukul 09.00 wib, kami yang sudah stand by beberapa jam sebelumnya, sudah menyiapkan senjata terhebat kami berbekal doa-doa dari orang-orang tersayang dirumah dan dimanapun berada. ikat kepala pun semakin kencang ketika satu persatu nama kami disebut untuk segera memasuki ruang persidangan. 


Meskipun persidangan berlangsung alot seperti daging yang kurang masak, tapi kami tetap percaya diri menangkis serangan demi sekarang dari dosen penguji, walaupun sesekali memasang wajah innocent, haha. Alhamdulillah menjelang waktu dzuhur, hasil sudah ditentukan. wajah para dosen terlihat kusut, tapi tentu saja tak lebih kusut daripada kami, hahaha. harap-harap cemas kami menanti hasil pengumuman dibacakan.

Alhamdulillah ya Robb, perjuangan dari perjalanan skripsi kami berbuah manis, kami bertiga mendapat nilai yang sangat memuaskan. Yaa..! hari itu adalah tanggal 28 Juni setahun yang lalu, wajah kami berbinar-binar bercahaya :D.

28 juni setahun yang lalu, tepat persidangan meja hijauku, tepat di hari ulang tahunkuu, terimakasih ya Robb, karuniaMu begitu besaar.


-oOo-

2013..

Kamis, 27 Juni 2013

re-write memories : Shallow sleep

I just saw you 
Tooi heya de kimi ni atta yo 
Kaiwa no hitotsu mo omoidasenai kedo 

Sotto te wo nobashi 
Furete iku shunkan 
Mata kimi wa dokoka he kieta 

* Asai nemuri awaku yurare 
  Ano hi no you ni mujaki na kimi ga 
  Ryoute ni afureru ansoku wo 
  Yasashiku kanade 
  Soba ni iru yume wo mita 

I just saw you 
Kankaku dake kodama shiteru 
Fushigi na kurai ni 
Kehai wo kanjite 

Mado no mukou kaze ni fukare 
Kiritorareta minareta machi he 
Kakedashite yuku omoi wa doko ka de 
Kimi ni aeru you na yokan ga shite 

I see you until I wake 
From shallow sleep 

Sotto me wo akete 
Atari wo nagamete mo 
Fuukei ga wa 
There is no colour 
A colourless landscape 




-Hyde, Shallow Sleep-





I rewrote the lyrics of this song a moment after I listened to the recording you've made​​, the memories I reminisce for a moment, then felt something wet running down cheeks, it's not a grain of sadness, but a longing ..

Senin, 24 Juni 2013

We Will Shine..


source image

 
 
"The road is full of suprises

But there's always a happy tomorrow

Like the colors of a rainbow

We will shine

We will shine

La la la la la la la

We will shine"

-Ost. Kumon-




Iklannya sih udah lama wara-wiri di tv, tapi belakangan ini emang suka banget denger lagu ini,  berasaaaa bangeet ngalir semangatnya, suara orisinil dari anak-anak buat saya jatuuh hatiii, eh ? :D rekomended banget deh buat dengerin lagunyaa, hehe..

yess, we will shine..! ;)

Jumat, 26 April 2013

Yang tertinggal dimasa lalu



"Cinta tak mungkin berhenti, secepat saat aku jatuh hati, jatuhkan hatiku kepadamu, sehingga hidupku pun berarti.."

Sejujurnya aku tidak mengerti dengan jalan takdir yang menuntun kita hingga saat ini, yang aku percaya hingga saat ini bahwa tak ada satupun yang terjadi karena sebuah kebetulan, aku yakin bahwa pasti ada alasan mengapa harus terjadi seperti ini. Entah itu aku tahu atau tidak alasan sesungguhnya mengapa harus terjadi, namun aku hanya memilih untuk percaya, itu saja.

Bukankah hal itu berlalu sudah cukup lama, lebih dari 3 tahun yang lalu. Yaa, itu adalah tahun-tahun yang cukup sulit didalam hidupku, dimana aku harus berdamai dengan sesuatu yang tak kuinginkan terjadi. Dan saat ini lagi-lagi takdir seolah menggiringku kepada masa itu, masa yang telah aku lewati dengan tak cukup hanya bertahan, masa dimana aku mencari kekuatan dari segala arah, hingga aku mendapatkan kekuatan sejati dari Sang Maha Kuat melalui proses bahwa tidak ada pilihan lain untukku kecuali berdamai dengan keadaan.

Setelah 3 tahun berlalu, sekarang kita kembali terhubung meski dengan dialog yang sesungguhnya terdengar canggung. Hingga sampailah kita pada bagian dimana segalanya terlihat lebih jelas daripada sebelumnya. Setidaknya kau telah menyampaikan apa yang sangat ingin kuketahui pada masa itu, meskipun aku sadar itu hanyalah sebuah masa yang telah berlalu. Dan akupun telah menyampaikan apa yang seharusnya ingin kujelaskan padamu masa itu, walaupun mungkin itu terdengar tidak penting lagi untukmu, entahlah. 

Aku tidak peduli seperti apa aku dalam pandanganmu setelah kau mendengar apa yang seharusnya masih kusimpan sampai saat ini. Namun aku memutuskan untuk mengatakan segalanya. Walaupun pada akhirnya entah kau percaya atau tidak dengan segala yang telah kau dengar, dan aku sungguh tidak peduli, cukuplah Allah saja yang mengetahui, itu saja sudah cukup rasanya buatku. Setidaknya satu hal yang dapat kupastikan, bahwa kelak dimasa depan aku tidak akan menyesal telah mengatakannya. 

Dan satu-satunya kebohongan yang mungkin kau ketahui saat ini ataupun nanti, aku mengakui bahwa sebenarnya aku memang mengetahui hal itu, tentang sesuatu yang sengaja kau pastikan padaku. Untuk hal itu, aku hanya berharap semoga masih ada kesempatan dan keberanian untuk menjelaskannya padamu kelak, betapapun mungkin kau sungguh tidak peduli nantinya dengan alasanku melakukan hal tersebut. Dan mungkin aku harus menerima jika pada akhirnya kaupun tak dapat memaafkan ku untuk itu. 


Dan sampai pada waktunya kelak, sungguh aku tidak tahu kemana takdir akan membawa kita pada akhirnya. Aku hanya berharap bahwa Allah akan terus memeluk semua doa-doaku, meskipun aku tahu seberapa tidak layaknya aku untuk mendapatkan harapan yang senantiasa tertambat dalam doa-doa malamku. Setelah semua ini, sungguh aku berserah hanya pada-Nya..




"Tanpa kita mencari jalan untuk kembali, takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku, disaat ku tertatih tanpa kau disini, kau tetap kunanti demi keyakinan ini"
 -Last Child-



Sabtu, 05 Januari 2013

Dilatasi Memori

Tiap memori bagai baru berselang, kusangka ingatan itu telah hilang, ternyata masih tertinggal dalam sebuah ruang..

Jumat, 04 Januari 2013

Rindu, itu saja..

Pada hamparan hijau bak permadani itu, aku rindu
Pada jalan setapak itu, aku rindu
Pada gubuk kecil itu, aku rindu
Pada matahari yang tenggelam itu ,aku rindu
Pada petikan-petikan gitar itu, aku rindu


Pada perpustakaan tua itu aku rindu
Pada rumah makan itu, aku rindu
Pada toko ice cream tua itu, aku rindu
Pada sebutir kelapa muda itu, aku rindu
Pada hewan-hewan itu, aku rindu


Pada gedung-gedung tua itu, aku rindu
Pada sayembara foto itu, aku rindu
Pada alunan musik jazz dibawah cahaya lampu - lampu itu, aku rindu
Pada rintik air yang menghempas debu-debu jalanan kota malam hari itu, aku rindu


Pada bianglala itu, aku rindu
Pada kotak permainan itu, aku rindu
Pada pohon-pohon pinus itu, aku rindu
Pada kabut dan udara dingin itu, aku rindu
Pada secangkir coklat hangat itu, aku rindu


Kapan akan kita ulangi rindu-rindu itu..