Sejujurnya aku tidak mengerti dengan jalan takdir yang menuntun kita hingga saat ini, yang aku percaya hingga saat ini bahwa tak ada satupun yang terjadi karena sebuah kebetulan, aku yakin bahwa pasti ada alasan mengapa harus terjadi seperti ini. Entah itu aku tahu atau tidak alasan sesungguhnya mengapa harus terjadi, namun aku hanya memilih untuk percaya, itu saja.
Bukankah hal itu berlalu sudah cukup lama, lebih dari 3 tahun yang lalu. Yaa, itu adalah tahun-tahun yang cukup sulit didalam hidupku, dimana aku harus berdamai dengan sesuatu yang tak kuinginkan terjadi. Dan saat ini lagi-lagi takdir seolah menggiringku kepada masa itu, masa yang telah aku lewati dengan tak cukup hanya bertahan, masa dimana aku mencari kekuatan dari segala arah, hingga aku mendapatkan kekuatan sejati dari Sang Maha Kuat melalui proses bahwa tidak ada pilihan lain untukku kecuali berdamai dengan keadaan.
Setelah 3 tahun berlalu, sekarang kita kembali terhubung meski dengan dialog yang sesungguhnya terdengar canggung. Hingga sampailah kita pada bagian dimana segalanya terlihat lebih jelas daripada sebelumnya. Setidaknya kau telah menyampaikan apa yang sangat ingin kuketahui pada masa itu, meskipun aku sadar itu hanyalah sebuah masa yang telah berlalu. Dan akupun telah menyampaikan apa yang seharusnya ingin kujelaskan padamu masa itu, walaupun mungkin itu terdengar tidak penting lagi untukmu, entahlah.
Aku tidak peduli seperti apa aku dalam pandanganmu setelah kau mendengar apa yang seharusnya masih kusimpan sampai saat ini. Namun aku memutuskan untuk mengatakan segalanya. Walaupun pada akhirnya entah kau percaya atau tidak dengan segala yang telah kau dengar, dan aku sungguh tidak peduli, cukuplah Allah saja yang mengetahui, itu saja sudah cukup rasanya buatku. Setidaknya satu hal yang dapat kupastikan, bahwa kelak dimasa depan aku tidak akan menyesal telah mengatakannya.
Dan satu-satunya kebohongan yang mungkin kau ketahui saat ini ataupun nanti, aku mengakui bahwa sebenarnya aku memang mengetahui hal itu, tentang sesuatu yang sengaja kau pastikan padaku. Untuk hal itu, aku hanya berharap semoga masih ada kesempatan dan keberanian untuk menjelaskannya padamu kelak, betapapun mungkin kau sungguh tidak peduli nantinya dengan alasanku melakukan hal tersebut. Dan mungkin aku harus menerima jika pada akhirnya kaupun tak dapat memaafkan ku untuk itu.
Dan sampai pada waktunya kelak, sungguh aku tidak tahu kemana takdir akan membawa kita pada akhirnya. Aku hanya berharap bahwa Allah akan terus memeluk semua doa-doaku, meskipun aku tahu seberapa tidak layaknya aku untuk mendapatkan harapan yang senantiasa tertambat dalam doa-doa malamku. Setelah semua ini, sungguh aku berserah hanya pada-Nya..
"Tanpa
kita mencari jalan untuk kembali, takdir cinta yang menuntunmu kembali
padaku, disaat ku tertatih tanpa kau disini, kau tetap kunanti demi
keyakinan ini"
-Last Child-