Rabu, 15 Juni 2011

album tua untuk 先生

Bermula dari sebuah keinginan mengabadikan setiap moment dan ciptaan Sang Maha Karya yang tak terbilang luar biasa hingga aku tak mampu berucap kecuali "SubhanAllah.. Fa biayyi alaa-i rabbikuma tukadziban ?"


Ini adalah beberapa hasil jepretan amatirku beberapa tahun yang lalu, ah bukan bermaksud untuk show up (loh??) tapi hanya ingin mengabadikan beberapa momen dalam gambar. Tentu sajalah foto - foto ini tak layak disebut seni, tujuannya hanya ingin sejenak mengingat seorang sensei yang telah mengenalkanku pada seni ini, seni yang ia katakan fotografi. :)


Adalah dia, seorang sensei yang bermurah hati memperkenalkanku dalam dunia fotografi, meskipun berulang kali ia katakan padaku bahwa fotografi hanya ia jadikan hobby dalam hidupnya. Namun, rasanya tak berlebihan jika kupanggil ia sensei karena sering sekali aku takjub oleh hasil  jepretannya. Makanya tak heran jika dahulu, tak jarang ia mengkomentari jepretanku  "hah..! apa-apaan ini?  inikah yang kau sebut makro?" tentu saja aku hanya nyengir, belum lagi ketika ia mengatakan " hah, dasar amateur..! fokus pecah..". meskipun demikian pernah juga ia mengatakan hal - hal yang enak didengar seperti "ini lumayan, momentnya pas",  ya meskipun aku tahu pastilah itu hanya bersifat menghibur (tuing2).


sensei, begitulah gelar yang kuberikan kepadanya meskipun tanpa upacara resmi, hehe. Dulu, tak jarang ia bercerita kepadaku tentang ketertarikannya kepada fotografi, dengan senang hatinya pula ia mengajariku bagaimana teknik - teknik yang ia ketahui, disana, di perpustakaan tua itu, ia berikan wejangan singkat dari sebuah buku fotografi. Aku yang pada saat itu hanya terangguk - angguk dibarengi tidak mengerti, akhirnya tenggelam bersama ketertarikannya pada seni itu, aku yang dahulu hanya berada ditingkat penikmat fotografi, akhirnya mulai tak tahu diri menjepret - jepret kamera itu ke segala objek, hehe.


sensei, begitulah kupanggil ia ketika pertama kali kulihat hasil jepretan pertamanya pada sebuah rumput biasa yang kemudian ia sulap menjadi seperti bunga istimewa, kemudian ia katakan "ini teknik makro..!". whoooaa, sat itu aku hanya takjub dalam hati. Ah, aku tahu kalau dia pastilah sangat prihatin melihat hasil - hasil jepretanku, namun ia berbaik hati menyemangatiku, katanya "  hei, yang terpenting adalah orang yang memegang kamera, bukan seberapa bagus kamera yang dipakainya, karena sebuah foto adalah kesatuan dari hatimu, perasaanmu, pikiran dan imajinasimu ". Ah sensei, kau memang  membuatku selalu bersemangat :).


Baiklah, tidak usah terlalu banyak intro, inilah foto - foto yang sedari tadi aku gembor -gemborkan, maafkanlah aku jika ternyata setelah melihat foto -foto ini ternyata anda menderita demam berkepanjangan, hehe.




Hanya rumput












The last








hanya ada aku
mencoba bertahan


Ah, demikian saja lah foto - foto amateur hasil jepretanku kala itu, satu hal yang ku tahu bahwa " sebuah gambar dapat bercerita lebih banyak dari kata yang terbilang" :). Terimakasi sensei, telah mengenalkanku pada seni ini..





selasa, sebelum dhuha
- salam pena, ticka y-

11 komentar:

  1. wah .. bagus ..
    emang benar kok sebuah gambar bisa bercerita banyak ..
    bahkan bisa bercerita lebih hidup dari pada video :)

    BalasHapus
  2. Album tua yang tak akan pernah usang...

    Senangnya baca tulisan Ticka lagi ;)

    BalasHapus
  3. Saya gak kenal senseinya..berguru ama mba ticka aja boleh kan?*nyari gratisan*

    hmmm..foto2nya bikin saya berfikir untuk sesekali mengganti objek..

    baiklahh*lho?? :p

    BalasHapus
  4. @mas hoedz : yup, bener mas..
    sebuah gambar dapat memiliki cerita yang berbeda, tergantung sudut pandang penikmatnya.. :)

    @bunda yunda : hohoho, iya ni bund, baru nongol lagi setelah lama vakum *sok artis*

    bunda bener, ini memang sebuah album yang tak habis dimakan usia.. :)

    @ mba' irly : hehe, mba' irly ada2 saja..
    kalo berguru sama saya, bisa2 kita sama2 tersesat, hihi.. :D

    tapi bener mba', terkadang objek yang dianggap kebanyakan orang adalah hal biasa, malah memiliki keistimewaan, tergantung bagaimana kita membuatnya istimewa..hehe

    BalasHapus
  5. Salam kenal....
    meski sudah tua...tp masih bagus kok, foto2 yg begitu indah...apalagi yg diatas batu... itu daun apa ya?

    BalasHapus
  6. @bunda Loving : makasih bund..

    hmm, tika juga kurang tau bund itu daun apa.. :D
    waktu itu hanya terbawa arus air saja..

    BalasHapus
  7. Hmmmmmmm,,,,,,,
    "(speechless),,,hope all can be better beibh...
    sebagai seorang sahabatmu,,,tak bsa banyak mngetahui ttg hati...Allah swt dan engkau yang paham,,,the coeple word's........(to be cintinued...)

    BalasHapus
  8. banyak hikmah yg bisa di ambil dari foto2 tika..,


    btw..., critanya ne album tua untuk siapa tik ? (maklum ya, kgak ngerti arti tulisan mandarin)

    BalasHapus
  9. @ putri : syukron ya beibh..

    insya Allah, someday we'll know..
    :)

    @ anggi : thanks tur..
    tp itu bukan tulisan mandarin kaliii tur, itu tulisan jepang..
    hedeh2 bgmn kmu ini.. ? :p
    hehe..

    BalasHapus
  10. kapan-kapan bolehkah saya ambil fotonya ntuk note saya :D

    BalasHapus
  11. @ibnuflp : silahkan mas, asal dibuat sumbernya ajaah, hehe.. :D

    BalasHapus